Gathering Kemitraan TBS di PKS Dolok Ilir: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

SIMALUNGUN-24SMNew | Peningkatkan rantai pasok bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) dengan pola Gathering Kemitraan, terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Khususnya, seputar kawasan operasional Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Dolok Ilir PTPN IV Regional II. Nagori Dolok Tenera Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun.

Pangulu Nagori Dolok Tenera, Sujianto, mengaku sangat bersyukur dengan pola Gathering Kemitraan tersebut. “Karena ini (Gathering Kemitraan) ikut mendorong pertumbuhan ekonomi. Khusus merasakan langsung itu rekanan pemasok. Termasuk petani kelapa sawit baik kecil mau pun besar. Lalu, Pekerja bongkar muat,” kata Sujianto, di sela acara sosialisasi Gathering Kemitraan, di Loding Ramp PKS Dolok Ilir Nagori (Desa) Dolok Tenera, Rabu (23/10/2024) kemarin.

Example 325x300

Belum lagi sambung Sujianto, warganya yang kini sudah puluhan orang yang diterima diterima bekerja oleh manajemen. “Kalau tidak salah saya, sekitar 30 warga sini bisa bekerja sebagai karyawan. Jadi keberadaan PKS Dolok Ilir ini sangat-sangat berdampak positif sekali,” paparnya.

Sementara itu, Pangulu Nagori Dolok Ilir I, Judiman, pada kesempatan tersebut, juga menyampaikan terimakasihnya kepada manajemen. Sebab selama ini hasil pertanian komoditi kelapa sawit di wilayah pemerintahannya, dapat diterima di pabrik tersebut. Dan beliau berharap hal tersebut dapat berkesinambungan dan menjadi salah satu pendukung rantai pasok.

“Hampir rata-rata hasil pertanian kelapa sawit dari nagori kami, dipasok ke pabrik ini, dan jelas ini sangat sangat mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat dan warga saya,” tegas pria yang sudah sekitar 12 tahun menjadi Pangulu Nagori tersebut, sembari melihat proses sortasi dan bongkar TBS yang dilakukan Asisten QA Marhausertua Simangunsong dan teamnya, di Loading Ramp itu.

Ratya A Sinulingga, Menejer PKS Dolok Ilir PTPN IV Regional II, didampingi Masinis Kepala Mhd Arif Nasution, di kesempatan itu menyampaikan, bahwa selama ini PKS yang dipimpinnya selalu mempersertakan masyarakat sebagai salah satu pendukung produktivitas kinerja. Termasuk sebagai sumber rantai pasok bahan baku melalui kemitraan yang sudah terakreditasi dan teruji.

“TBS dari masyarakat khususnya masyarakat sekitar itu diakomodir oleh mitra-mitra kita, dan ini tentunya mitra-mitra yang sudah terakreditasi di perusahaan, serta memang layak dan teruji,” jelasnya.

Ratya juga menambahkan, dalam hal kemitraan tidak ada monopoli. Dari evaluasi 5 tahun belakangan tegasnya juga sangat banyak mitra yang terdaftar di perusahaan tersebut. Namun tidak banyak yang bertahan serta harus terdegradasi akibat evaluasi. (Ung)