SIANTAR-24SMNew | Kerusakan sejumlah ruas jalan di Kota Siantar, tak kunjung diatasi. Kepala Dinas PU Siantar Sopian Purba yang berhati mulia, kini jadi bulan-bulanan umpatan warga. Sementara Wali Kota Siantar Susanti Dewayani, diduga dalang dan penghambat perbaikan jalan. Pasalnya, kabar intervensi anggaran untuk digerogoti.
“Bukan kali ini saja. Tahun lalu juga kita sudah melaporkan kerusakan ruas jalan ini ke Pak Presiden Jokowi. Kita berharap mendapat perhatian khusus lantaran kerusakan jalan sudah merata di setiap penjuru kota,” demikian Henry Sinaga, dalam surat elektroniknya kepada redaksi, Jumat (6/09/2024) siang.
Henry menambahkan, kerusakan ruas jalan di Kota Siantar, tentu akan menimbulkan dampak negatif. Bisa berupa ancaman keselamatan bagi para penggunanya dan lain sebagainya. “Ini paling memungkinkan. Kerusakan jalan dapat membahayakan pengendara,” tandas Henry lagi di dalam suratnya.
Henry menambahkan, surat laporannya kepada Presiden Jokowi, kali kedua memohon perhatian perbaikan jalan telah dilayangkan, Kamis (05/09/2024) kemarin. Notaris di Kota Siantar ini pun berharap, surat keduanya mendapat perhatian presiden demi terwujudnya perbaikan jalan di Siantar.
Sementara itu dari penelusuran dana APBD Siantar tiga tahun belakangan, Wali Kota Siantar Susanti Dewayani, mengalokasikan anggaran dana hibah berulang-ulang ke instansi vertikal dan yayasan. Bukan tanggung, besarannya mencapai belasan miliar rupiah. Teranyar, tahun 2024 hibah sebesar Rp5 miliar untuk salah satu yayasan kembali dilakukan Susanti.
Selain menggelontorkan anggaran ke pihak lain, Susanti memperkeruh pengelolaan anggaran Dinas PU Siantar. Caranya, dengan membiarkan suaminya menguasai paket-paket proyek menggunakan tangan seorang pengusaha berinisial Pim.
Tak heran dengan begitu, Kadis PU Siantar, Sopian Purba, tak bisa berbuat banyak. Ujungnya, kondisi jalan yang makin rusak parah terbengkalai tak terbaguskan secara permanen hingga saat ini. Sopian Purba yang sengaja dikirimkan oleh redaksi isi surat Henry Sinaga ke Presiden, tak mau merespons. (Ung)