SIANTAR-24SMNew | Dugaan kuat adanya politisasi ASN Pemko Siantar yang berpotensi merendahkan moral kepemimpinan Wali Kota Siantar Susanti Dewayani, terus disorot. Giliran Ketua DPRD Siantar Timbul M Lingga angkat bicara.
Secara khusus Timbul menyebut, pesta demokrasi harusnya disambut dengan demokratis. Tanpa ada unsur paksaan dan tekanan dari pihak mana pun.
“Mari kita sambut pesta demokrasi ini sebuah pesta yang benar-benar demokratis tanpa ada unsur paksaan dan tekanan dari pihak manapun,” tegas Timbul, Selasa (17/10/2023) siang.
Sikap Wali Kota Siantar yang disebut-sebut mengerahkan kekuatan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Siantar untuk memenangkan partai yang dipimpin sang wali kota, menurut Timbul jelas menyalahi aturan.
“Melibatkan ASN untuk terlibat politik praktis memenangkan satu parpol tertentu, jelas-jelas menyalahi peraturan perundang undangan dan mempunyai konsekuensi hukum. Terkhusus terhadap ASN itu sendiri jika kelak terbukti,” papar Timbul.
Oleh karena itu, Timbul pun mengimbau kepada seluruh ASN Pemko Siantar, jangan coba-coba dan mau melibatkan diri pada apa yang melanggar aturan hukum yang ada.
“Bila tidak ingin kena jeratan hukum, saya imbau kepada ASN untuk tidak coba-coba,” tegas Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Siantar ini mengakhiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Siantar Susanti Dewayani, telah menetapkan secara lisan kepada seluruh pimpinan OPD Pemko Siantar, berpartisipasi menyerahkan uang sebesar Rp10 juta tiap bulannya. Uang tersebut, dikumpulkan melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra, Junaedi Sitanggang. Sebutan Junaedi Sitanggang sendiri dalam hal pengumpulan dana bertelik sandi “Ketua Kelas”.
Namun entah bagaimana, di tengah praktiknya, Junaedi yang ditunjuk sebagai pengumpul dana enggan bergerak mengumpulkan dana tersebut dari para kepala dinas.
Junaedi memilih menunjuk para camat yang melakukan pemungutan langsung ke kadis-kadis. Informasi ini pun belakangan pecah ke publik hingga membuat heboh kalangan partai politik. Sebab, jika itu benar dilaksanakan, jelas melanggar aturan.
Kabar ini sendiri dibocorkan oleh nara sumber yang sangat layak dipercaya karena dekat dengan Wali Kota Siantar Susanti Dewayani. Begitu pun, sumber yang sengaja dirahasiakan ini mengaku belum mengetahui berapa kadis yang sudah menyetorkan dana partisipasi tersebut.
Sejumlah kepala dinas yang dilayangkan pesan what’s up soal bocornya kabar tersebut ke publik, tak satu pun berani berkomentar. Baik membenarkan atau pun membantahnya.
Seperti Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Siantar, Ari Sembiring. Kadis Perhubungan Zulham Situmorang dan sejumlah kepala dinas lainnya. (Ung)