PAN Siantar Tutup Pagar, Mangatas Lompat Atas

SIANTAR-24SMNew | Bukan Mangatas namanya kalau mudah menyerah. Di Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Siantar ditolak mentah-mentah, Ketua Golkar Siantar ini pergi mendaftar ke pengurus PAN wilayah Sumut di Kota Medan. Hasilnya, justru diterima.

Politik memang sulit diterka. Bisa seperti durian yang luarnya berduri, dalamnya lezat mewangi. Tapi tak jarang seperti kedondong. Luarnya mulus, dalamnya kecut dan bijinya berduri pula.

Example 325x300

Sebagai Ketua DPD PAN Kota Siantar, Susanti Dewayani boleh jadi seperti Buah Kedondong. Di luar enak dipandang, tapi di dalam kecut alang kepalang. Buktinya, pengurus PAN Sumut memandangnya sebelah mata.

Fakta itu sulit dibantah dari perjalanan Mangatas Silalahi saat coba berkomunikasi ke menantu Susanti Dewayani. Yakni, Boy Warongan. Mangatas menyatakan dirinya hendak mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Siantar di partai pemilik 3 kursi hasil Pileg 2024 itu.

Dengan alasan pendaftaran sudah tutup, Boy Warongan menolak menerima pendaftaran Mangatas. Tak mau menyerah, Mangatas kemudian berangkat ke Medan dan mendaftar lewat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sumut. Hasilnya, diterima pula.

“Jadi ini mengalir begitu saja. Boy Warongan mengaku sudah ditutup. Kita menunggu seminggu tapi tak ada jawaban pasti. Makanya kita pilih jalan alternatif ke Medan. Alhamdulillah, diterima pengurus wilayah Sumut,” tegas Ketua Pemenangan Mangatas Silalahi Wali Kota Siantar, Zainul Arifin Siregar. Sabtu (01/06/2024) pagi.

Sementara itu Susanti Dewayani, tidak berkenan memberikan tanggapan apa-apa terkait hal ini.

Pengamat politik Kota Siantar, Irwan Piliang menegaskan, Susanti terkesan tidak berkemampuan di dalam menjalin komunikasi politik di internal partainya.

“Ini sama saja mempermalukan Susanti. Keputusan pengurus wilayah Sumut menerima Mangatas, adalah gambaran keniscayaan buruknya sikap politik Susanti di tubuh partainya sendiri,” kata Irwan.

Lazimnya pendaftaran bakal calon wali kota di partai politik mana pun sambung Irwan, harusnya dilewati berjenjang. Daftar di tingkat dua dulu, baru ke tingkat satu. Namun nampaknya hal itu tidak di internal PAN.

“Bisa Mangatas langsung main atas begitu, ya mungkin Susanti selama ini juga tak pernah menganggap pengurus PAN Sumut selama ini. Dugaan itu bisa saja. Oleh sebab itu, saat ini kita menilai, Susanti tak akan mulus melenggang sebagai petahana di Pilkada Siantar 2024 mendatang. (Ung)