Omset Pedagang Jajanan Malam “Disedot” Gemot

SIANTAR-24SMNew | Momok menakutkan Geng Motor (Gemot) di Kota Siantar, berdampak buruk bagi pengusaha jajanan malam. Omset terjun bebas ke angka 10 persen.

Aksi kawanan Gemot hingga Kamis (30/05/2024) malam, masih menjadi momok di tengah-tengah warga Kota Siantar. Situasi semakin terkesan darurat keamanan setelah Wali Kota Siantar Susanti Dewayani mengintruksikan warga tak keluar rumah di atas pukul 22.00 WIB.

Example 325x300

Bukan sampai di situ, keadaan semakin mencekam, ditambah lagi dengan imbauan Sat Reskrim Polres Siantar agar para orang tua mencegah anaknya keluar rumah di atas pukul 22.00 WIB.

Imbauan ini ternyata sangat berdampak buruk bagi warga yang mengais rejeki di malam hari. Seperti pedagang jajanan malam. D Simbolon misalnya, harus kehilangan omset mencapai 90 persen dari biasanya.

“Rugi kali Bang. Sebelum keluar surat imbauan saja omset sudah menurun. Sekarang makin parah. Omset turun kali. 10 persen paling omset kita sekarang,” kata Simbolon, Kamis (30/5/2024) siang.

Usaha jajanan malam seperti minuman dan kuliner lainnya, sudah dua tahun digeluti Simbolon. Fluktuasi omset saat inilah paling dirasakan sangat menyiksa. “Kalau gini terus, gawat Bang. Bisa tutup usaha kita,” keluh pemilik warung tongkrongan di Jalan Kasad itu.

D Simbolon berharap, Pemko Siantar dan Polres Siantar, segera merubah situasi yang sekarang mencekam itu. Sehingga, keamanan bisa kembali tercipta di tengah-tengah masyarakat.

“Orang makin takut keluar malam Bang. Makanya kita gak ada lagi pengunjung. Jam 9 malam pun gak ada orang. Jadi ya tutup. Satu meja aja tadi malam pengunjung. Tengah sepuluh sampai jam 10 malam asli gak ada lagi pengunjung datang,” urainya.

Sikap Pemko Siantar dan Polres Siantar mengeluarkan imbauan, menurut Simbolon sangat tak masuk akal. Sebab ancamannya hanya Geng Motor. “Kok tadi ancamannya teroris kelas kakap, atau apalah yang memang sangat mematikan, ya boleh aja imbauan itu diterbitkan demi keselamatan jiwa masyarakat. Ini cuma Gemot aja kita kalah. Malu Bang. Malu kita,” ungkap Simbolon.

Tidak dipungkiri, setelah Wali Kota Siantar Susanti Dewayani mengintruksikan imbauan tidak keluar malam di atas jam 22.00 WIB, Polres Siantar melalui Sat Reskrim ikut menyusul imbauan yang hampir serupa.

Warga Siantar, sepekan belakangan ini memang dihantui ketakutan atas kemunculan Gemot. Bahkan, dua nyawa melayang akibat diduga sebagai korban para Gemot tersebut. Alih-alih mampu menangkap cepat para pelaku Gemot pembunuh dua nyawa itu, Polres Siantar justru terkesan ikut mengalah pada Gemot dengan menerbitkan imbauan kepada warga tidak keluar malam di atas jam 10 malam. (Ung)