Dano Cafe And Resto : Peradaban Baru Jalan Gereja Kota Siantar

Photo (Riska Tanjung) : Kru 24S-MetroNew Saat Bincang Bersama Adi (Owner) dan R. Br Sitepu (Manager).

24SMNew – Pematangsiantar | Hampir di setiap sudut Kota Siantar, cafe and resto bermunculan bak jamur di musim penghujan. Banyaknya bisnis kekinian itu sekarang, menciptakan persaingan kian ketat demi tetap bergeliat.

Adi, menyadari semua itu. Owner Dano Cafe and Resto, ini jelas telah siap untuk bersaing dengan membuka bisnis yang lagi tren di tengah-tengah masyarakat tersebut.

Example 325x300

Bagi Adi, konsep Dano Cafe and Resto yang baru saja Grand Opening pada Jumat (3/12/2021) kemarin, tidak sama dari yang pernah ada. Bahkan, secara tak disadari, kehadiran Dano Cafe and Resto, bisa menjadi salah satu peradaban baru di kawasan Jalan Gereja Kota Siantar.

Di mana, secara umum masyarakat Siantar mengetahui kalau sepanjang Jalan Gereja tak satu pun berdiri musola apalagi masjid, dengan konsep yang diterapkan Adi, Dano Cafe and Resto justru mengahadirkan fasilitas rumah ibadah bagi ummat Islam tersebut. Posisinya pun tak tanggung. Terdepan dari pintu masuk hingga tampak oleh para pengguna jalan yang melintas.

“Konsep ini yang pertama karena di seputaran sini (Jalan Gereja) kan tidak ada tempat ibadah umat muslim. Sasaran kita, kan dari seluruh latar belakang agama. Termasuk muslim juga. Ummat muslim kan 5 waktu dalam sehari ibadahnya. Karena itulah kita siapkan tempat ibadahnya. Sehingga tak menyulitkan pengunjung kita yang muslim untuk tetap bisa beribadah,” kata Adi, membuka bincang-bincang kami di tengah acara Grand Opening berlangsung.

Lepas dari kehadiran musola di Dano Cafe and Resto untuk fasilitas bagi pengunjung, Adi meyakini, kehadiran musola di areal bisnisnya, jelas membawa bukti peradaban toleransi beragama di Jalan Gereja masih terjaga.

“Baru ini musola berdiri di Jalan Gereja Siantar. Ini juga membuktikan peradaban baru perjalanan kerukunan ummat beragama di Siantar. Khsusunya Jalan Gereja yang masyarakatnya mayoritas Nasrani. Kehadiran musola kita juga sekaligus bukti toleransi yang masih dijunjung tinggi masyarakat Siantar,” tegas Adi.

Konsep Dano Cafe and Resto kedua sambung Adi, menyajikan makanan nasional. “Kita di sini kan sangat susah mendapatkan sajian nasional. Nah, di situ kita ambil peluangnya. Di Dano Cafe and Resto pastinya makin terjamin masakan nasionalnya. Gak ada keraguan lagi dikarenakan musola kita yang menguatkan keyakinan bagi para pengunjung,” papar Adi lagi.

Sementara untuk area parkir sangat luas. Ada juga fasilitas outdoor area. Aula meeting room dan spot foto keren.
Selain konsepnya yang Industrial modern, konsep menu lokal Dano Cafe and Resto pantas dicoba.

“Untuk konsep berikutnya kita menggunakan industrial modren. Yang namanya industrial kita memakai bahan kontainer. Kalau untuk makanan kita cenderungnya lokal. Seperti ayam oblok, mie gomak dan lain sebagainya. Nuansa lokallah,” tambah Adi sambil menjelaskan, untuk menu andalan yang disediakan, mie gomak andaliman, ayam oblok dan coffe kekinian.

Sementara itu Manager Dano Cafe and Resrto, Rosliana boru Sitepu menambahkan, Dano Cafe and Resto, menargetkan pengunjung milenial. Tapi, banyaknya fasilitas yang tersedia, tidak menutup kemungkinan membuat Dano Cafe and Resto, juga bakal dijadikan destinasi kuliner bagi kelompok keluarga.

“Kita pengen buat satu resto di Siantar yang juga memperkenalkan makanan Siantar yang paling khas. Salahsatunya mie gomak ya. Selain itu juga kita mau membuat suatu resto yang nyaman baik buat millenial maupun keluarga. Semua kalangan bisa hadir di sini,” sambung Boru Sitepu

Dano Cafe and Resto yang buka pukul 07:30 dan tutup pukul 22:00 WIB, sambung Boru Sitepu, memiliki niat mulia dalam membuka bisnisnya. Yakni, menciptakan lapangan kerja.

“Tujuannya juga pengen menciptakan lapangan kerja. Tapi yang tingkatnya lebih profesional karena pengennya dari segi pekerja juga punya SOP nya sendiri. Jadi dari segi pelayanannya juga terlayani dengan baik,” tutup Boru Sitepu.

Dari amatan di lokasi Grand Opening, tamu dan pengunjung dari beragam profesi, terlihat begitu antusias dalam menikmati hidangan dan sua foto. Acara diawali dengan pemotongan tumpeng dan dilanjutkan dengan penyantunan anak yatim serta doa bersama. (*)