SIMALUNGUN – 24SMNew
Bisnis judi tebak angka di seputaran wilayah hukum Polres Simalungun, kian merajalela. Lantas, bagaimana reaksi Kapolres Simalungun menyikapinya?
Sumber diperoleh dari lapangan menyebutkan, ada tiga putaran judi tebak angka yang beroperasi dalam sehari semalam.
Ketiganya mengeluarkan angka masing-masing berbeda. Ada Sydney, Hongkong dan Singapura. Kencangnya putaran judi tebak angka yang mirip makan obat dari resep dokter, ini membuat geliat judi tebak angka meningkat di sejumlah kecamatan-kecanatan Kabupaten Simalungun.
Kecamatan Tanah Jawa, menjadi salahsatunya. Tiga putaran bisnis judi di kawasan ini, dikelola oleh sindikat berbeda-beda. Diperkirakan, bisa tiga sampai lima sindikat.
“Bukan saja di Tanah Jawanya. Pasarnya menyebar ke sejumlah kecamatan tetangga. Bandarnya banyak itu. Tapi para bandar itu tak jarang juga menyatu di satu juru tulis untuk memudahkan pasar penjualannya,” tutur sumber, Sabtu (5/02/2020) pagi kemarin.
Putaran judi tebak angka dibuka mulai pagi, sore hingga malam hari. Satu tebakan angka, konsumen mengeluarkan modal Rp1000. Dengan modal itu, jika tebakan angka yang dipasang tepat, maka hadiahnya bisa mencapai Rp60 hingga Rp80 ribu.
“Kena dua angka, 75 sampai 80 ribu hadiahnya. Kok tiga angka, hadiahnya bisa 750 sampe 800 ribu. Sedangkan 4 angka, bisa 2 jutaan sampe 3 juta. Karena itu banyak orang tergiur dan mau pasang togel,” tukas sumber.
Sayangnya, Kapolres Simalungun AKBP Nicholas Dedy Arifianto, saat dikonfirmasi, belum bersedia memberi respons apa-apa terkait maraknya peredaran judi togel di wilayah hukumnya.
Tidak dipungkiri, Polres Simalungun tak pernah berhenti menangkap para ‘Pamain’ judi tabak angka. Sayang, belum pada level puncak sindikatnya. (Ung)